Rabu, 11 September 2013

Management ayam SPF (specific pathogen free)

Akhir akhir ini dunia vaksin unggas begitu cepat berkembang, Indonesia menjadi salah satunya. Dulu hanya beberapa perusahaan saja yang memproduksi vaksin tetapi sekarang sudah mulai bermunculan perusahaan-perusahaan vaksin baru. Untuk media pengujiannya dibutuhkan ayam dan telur yang terbebas dari pathogen tertentu dan biasa disebut dengan ayam spf (spf chicken).
Untuk Memelihara ayam SPF tidak seperti pemeliharaan ayam pada umumnya, Dibutuhkan keahlian khusus untuk menangani ayam spf ini seperti : pengambilan darah ayam dan inseminasi buatan. Selain itu juga dibutuhkan biaya yang sangat tinggi untuk mendirikan suatu kandang untuk ayam spf karena dibutuhkan gedung yang steril dengan aliran udara positif (PAP) dan menggunakan HEPA filter.

Pengenalan umum

Flock SPF : kelompok ayam / unggas dalam suatu lingkungan tersendiri yang dijaga atau dipelihara oleh personel tersendiri yang tidak memiliki kontak / berhubungan dengan flock lain selain flock spf.
Jika ayam spf sudah dimasukkan kedalam suatu lingkungan tersebut maka tidak ada kesempatan untuk ayam non spf untuk memasuki lingkungan / kelompok ayam spf

Managemen kandang : sistem manajemen diminimalisir sedemikian rupa terhadap resiko terjadinya kontaminasi. Fasilitas SPF plant harus jauh dari plant non SPF lainnya, kecuali ayam non SPF tersebut dalam proses dipersiapkan untuk membentuk SPF plant dan fasilitas yang digunakan sama dengan fasilitas ayam SPF
SPF flock ditempatkan dalam suatu isolator atau dalam suatu gedung bertekanan positif yang dilengkapi filtrasi udara (HEPA filter) dalam suatu pengaturan sistem HVAC
Gedung atau fasilitas SPF di design sedemikian rupa sehingga mencegah masuknya serangga, unggas liar, dan personel yang tidak terkait SPF

Personel : Harus tidak kontak dengan unggas lain diluar SPF, atau dengan agen yang dihindari untuk dapat mengkontaminasi flock ayam SPF
Personel diwajibkan untuk mandi dan mengganti pakaian dengan pakaian khusus sebelum masuk ke area SPF plant

Peralatan : Semua peralatan yang akan dimasukan kedalam gedung SPF plant harus disterilkan terlebih dahulu. Direkmendasikan pakan di treatment sedemikian rupa untuk menghindari adanya paparan agen / mikroorganisme yang tidak diinginkan. Air minum harus selalu cukup tersedia dan layak untuk di minum
Tidak diperbolehkan memberikan obat - obatan atau pengobatan yang dapat menginterfensi terditeksinya suatu agen penyakit

Pencatatan : Pencatatan permanen yang merupakan catatan kesehatan ayam secara umum suatu flock dan kejadian abnormalitas harus diinvestigasi
Hal hal yang harus dimonitor adalah : morbidity, mortality, keadaan fisik secara umum, konsumsi pakan, produksi telur harian dan kualitasnya, fertility dan hachiability
catatan disimpan untuk jangka waktu minimal 5 tahun. Detail mengenai berbagai penyimpangan atau terdeteksinya suatu kejadian infeksi harus segera diinformasikan kepada pengguna telur tersebut

Sampel : Sampel darah diambil secara random / acak. Test yang digunakan harus bersifat spesifik dan sensitif untuk tiap agen yang ditangani. Pengambilan sampel pada stock SPF awal harus dilakukan untuk seluruh ayam minimal satu (1) kali sebelum ayam mencapai umur 20 minggu
Kelompok ayam yang terindikasi CAV (chicken anemia virus) tidak perlu untuk dimusnahkan / dikeluarkan dari flock akan tetapi harus dipisahkan kedalam area tersendiri.Telur yang berasal dari positif CAV tidak dapat dipergunakan sebagai material pembuatan jenis vaksin - vaksin aktif yang aplikasinya untuk ayam yang berumur kurang dari 7 hari, sedangkan untuk vaksin inaktif telur yang positif CAV masih dapat dipergunakan, karena telah terbukti bahwa CAV ini terinaktifasi pada proses inaktifasi bulk virus yang diproduksi

Pembentukan Flock SPF plant

Design dari SPF plant adalah kelompok ayam yang berasal dari ayam ayam yang terbebas dari berbagai penyakit yang dapat menular secara vertikal (verticaly transmisable agents). Hal ini diperoleh dari hasil observasi dan pengujian tiga (3) generasi kelompok ayam sebelum dapat dibentuk / disebut flock SPF
No.
Desease  
TestVertical  Transmisi
Rapid/Slow spread
1
Avian adeno virus 
AGP, ELISA  yesS
2
Avian encephalomyelitis virus  AGP, ELISA yesR
3
IBV HI, ELISAnoR
4
ILTV ELISA, SNnoS
5
ALV ELISA, SNyesS
6
Nephritis virus Imunostaining (IS)noS
7
Orthoreo virus IS, ELISAyesS
8
Rerticuloendotheliosis virus AGP, ELISA, ISyesS
9
CAV IS, ELISA, SNTyesS
10
EDS HI, ELISAyesS
11
IBD SNTnoR
12
AIV AGV, ELISA, HInoR
13
Marek's AGPTnoR
14
NDV HI, ELISAnoR
15
Turkey Rhinotracheitis ELISAnoS
16
Mycoplasma gallisepticum Agg, HI(+), ELISAyesS
17
Mycoplasma synoviae Agg, HI(+),ELISAyesR
18
Salmonella pullorum AggyesS

Managemen program pembentukan SPF plant

Stock awal : Lakukan monitoring untuk penyakit vertical transmisable. Pengujian dilakukan pada seluruh ayam untuk mengetahui paparan antigen dan antibody avian leucosis sebelum umur 20 minggu. Pengujian salmonela spp dan lakukan observasi klinis secara umum mulai umur 20 minggu. Lakukan pengujian rutin terhadap berbagai agen dari mulai umur 20 minggu

Generasi kedua : Pengujian dilakukan pada seluruh ayam untuk mengetahui paparan antigen dan antibody avian leucosis sebelum umur 20 minggu.Pengujian salmonela spp dan lakukan observasi klinis secara umum mulai dari umur 8 minggu

Generasi ketiga : Pengujian dilakukan pada seluruh ayam untuk mengetahui paparan antigen dan antibody avian leucosis sebelum umur 20 minggu.Pengujian salmonela spp dan lakukan observasi klinis secara umum mulai dari umur 8 minggu. Lakukan pengujian rutin terhadap berbagai agen mulai dari umur 20 minggu. Lakukan pengujian setelah bertelur (post lay) terhadap vertically transmisable agent

Subsequnce generasi : Test 5 % sampel dari jumlah keseluruhan ayam dalam suatu flock terhadap Ag Avian Leucosis dan Ab terhadap berbagai agen spesifik antara umur 12 - 20 minggu
Flock dinyatakan sebagai SPF apabila semua hasil uji memenuhi syarat (terbebas)
semoga bermanfaat...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar